Bertamu pada Milkyway


Suatu hari aku datang pada bulan
Dengan penuh dengki aku memakinya
Bagaimana bisa ia tak memberiku satu salampun darimu
Tapi bulan tak menjawabku
Dengan gravitasinya, dia menolakku
Aku jatuh terpental-pental beribu km
Aku jatuh pada mars, mars menertawaiku
Katanya aku dungu

Aku menangis pada mars, tapi seolah dia tak mendengarkan
Aku katakana pada mars, akan kulaporkan acuhnya pada yupiter
Aku berenang-renang menjauhi mars
Oksigenku hampir habis
Kurasa aku tak sanggup menjangkau yupiter
Ditengah keputusasaanku
aku melihat cincin neptunus memanggilku

neptunus begitu ramah dan sejuk
dia memberiku nafas baru
neptunus banyak bercerita padaku, mengenai kisah-kisah usang yang terlupakan
mengenai domba yang ia gembala dan keromantisan jagat raya
katanya, cukup percaya pada mimpimu maka mimpimu akan hidup

“masalahnya aku tak punya mimpi”, jawabku
sambil menahan tawa neptunus membelai dahiku
“cantikku, kau akan sangat cantik jika kau punya mimpi”
“apakah aku boleh memimpikan seseorang?”
“tidak! Itu bukan mimpi, cinta tidak dapat dijadikan mimpi, kau tahu jika cinta menjadi sebuah mimpi kau akan jatuh terpental-pental, jauh dari bumimu, kau akan menjadi gusar jika tak mendapatkannya”
“apa maksudmu, kau sedang mengejekku?”
“apa aku terdengar sedang mengejekmu? Tapi kurasa aku tak sedang mengejekmu, aku sedang menceritakan seseorang, tapi bukan kau”
“lantas, mengapa aku tak boleh memimpikan untuk memiliki seseorang?”
“mimpi bukanlah seperti itu, jika kau memimpikan untuk mendapatkan seseorang, kurasa itu bukan cinta, itu ambisimu, dan ambisi dalam cinta akan merusak kemurnian cinta itu sendiri”
“lantas mimpi yang kau maksud, mimpi seperti apa?”
“mimpi yang kumaksud adalah, mimpi yang hebat yang sulit untuk diraih dan hampir tak mungkin kau capai. Tapi ingat, sifatnya tidak untuk mendapatkan seseorang, lebih kepada kesenangan pribadimu”
“sebentar, apa maksudmu untuk memimpikan sesuatu yang tidak mungkin aku capai?”
“sayangku, jika mimpimu terlalu mudah, kau tidak akan punya cukup alasan untuk meraihnya. Justru jika kemungkinan mimpimu itu kecil, kurasa kau akan mulai menginginkan Tuhan untuk campur tangan didalamnya. Sayang, Tuhan pasti akan senang membantu meraih mimpi hambanya”

maka, mulai dari sana aku berteman pada mimpi
berbincang banyak dengan mimpi
berharap banyak pada mimpi
melakukan apapun demi bersama dengan mimpi
mimpi yang diajarkan neptunus kepadaku, aku candu.
candu begitu saja
bagaikan delusi pada agama dalam istilah Karl Marx

Komentar

Postingan Populer